Urban Heat Island (UHI) dan Analisis Pada ArcGis 10.3
Pulau panas perkotaan (Inggris:
urban heat island (UHI))
adalah sebuah wilayah metropolitan yang lebih hangat
dibanding wilayah pedesaan
sekitarnya. Fenomena ini pertama diselidiki dan dijelaskan oleh Luke Howard pada 1810-an,
meski ia bukanlah satu-satunya yang menjelaskan fenomena ini. Perbedaan suhu biasanya lebih besar
pada malam hari daripada siang hari, dan lebih tampak ketika angin lemah. Secara
musiman, UHI terjadi selama musim panas dan musim dingin.
Penyebab utama pulau panas perkotaan adalah modifikasi permukaan tanah melalui pengembangan kota yang menggunakan
material yang menyimpan panas. Panas buangan yang muncul akibat penggunaan
energi adalah kontributor kedua terbesar. Ketika pusat penduduk berkembang,
mereka cenderung memodifikasi tanah yang luas dan lebih luas lagi dan mengalami
peningkatan suhu rata-rata. Istilah pulau
panas merujuk pada wilayah, berpenghuni atau tidak, yang secara
konsisten lebih panas daripada wilayah sekitarnya
Urban Heat
Island (UHI) ini merupakan salah satu metoda analisis SIG untuk mengetahui suhu
pada suatu wilayah. analisis ini merupakan salah satu metoda analisis
kuantitatif yang menggunakan software arcgis, dengan rumus dasar sebagai
berikut:
OLI and TIRS
band data can be converted to TOA spectral radiance using the radiance
rescaling factors provided in the metadata file:
Lλ = MLQcal + AL ………………… (1)
dimana :
Lλ = TOA spectral radiance (Watts/( m2 * srad * μm))
ML = Band-specific multiplicative rescaling factor from the metadata (RADIANCE_MULT_BAND_x, where x is the band number)
AL = Band-specific additive rescaling factor from the metadata (RADIANCE_ADD_BAND_x, where x is the band number)
Qcal = Quantized and calibrated standard product pixel values (DN)
Conversion to At-Satellite Brightness Temperature
TIRS band data can be converted from spectral radiance to brightness temperature using the thermal constants provided in the metadata file:
where:
T = At-satellite brightness temperature (K)
Lλ = TOA spectral radiance (Watts/( m2 * srad * μm))
K1 = Band-specific thermal conversion constant from the metadata (K1_CONSTANT_BAND_x, where x is the band number, 10 or 11)
K2 = Band-specific thermal conversion constant from the metadata (K2_CONSTANT_BAND_x, where x is the band number, 10 or 11)
T = At-satellite brightness temperature (K)
Lλ = TOA spectral radiance (Watts/( m2 * srad * μm))
K1 = Band-specific thermal conversion constant from the metadata (K1_CONSTANT_BAND_x, where x is the band number, 10 or 11)
K2 = Band-specific thermal conversion constant from the metadata (K2_CONSTANT_BAND_x, where x is the band number, 10 or 11)
langkah langkah dalam melakukan
analisis UHI adalah sebahai berikut.
2. Sebelum melakukan analisis, cita landsat
dengan ukuran besar harus di mask terlebih dahulu agar tidak terjadi error yang
disebabkan oleh frame dari landsat yang masih terbawa. Caranya adalah, klik
pada bagian search > Extract By Mask, lalu masukan band 10/11 dan pasangkan
dengan batas admin yang diinginkan
Maka hasilnya akan seperti berikut
3.
Tahapan analisis
2. Setelah mengetahui data serta angka yang ada, hitung Lamda (LA) dengan
menggunakan tools yang terdapat pada ArcGIS, dengan memilih ArcToolbox > Spatial
Analysis Tool > Math, berikut adalah tampilan toolsnya.
3. Kita menggunakan tools Time (Perkalian Ml x Qcal)
4. Tools Plus (Pertambahan AL)
8. Divide (Pembagian K2/Ln)
9. Minus (Kelvin dirubah ke Celcius = -273)
5. Setelah
selesai menyelesaikan perhitungan maka didapatan suhunya sebagai berikut :
Band 10 :
1. Hight =
22, 6012
Hal ini
terjadi karena bagian wilayah pada landsat8 tidak tertutup semua. Untuk mendapatkan
hasil yang lebih baik silahkan dicoba.
Merdiyaman Yusuf
10070314116
Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital)
Merdiyaman Yusuf
10070314116
Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital)












Komentar
Posting Komentar